Dalam salah satu pasal dari UUD1945 "Bumi langit dan seisinya,dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat”. Di lapangan politik sosialisme haruslah berarti kekuasaan politik di tangan rakyat, dalam arti yang sesungguh-sungguhnya, kedaulatan rakyat yang bukan hanya semboyan, tetapi kenyataan. Jika tidak ada, maka pastilah akan terjadi apa yang dikatakan Jean Jaures seperti yang dikutip oleh Bung Karno dalam pidato “Lahirnja Pantja Sila”,yaitu: “Wakil rakyat yang mempunyai hak politik itu di dalam parlemen dapat menjatuhkan minister. Ia seperti raja! Tetapi di dalam dia punya tempat bekerja, di dalam pabrik, sekarang ia menjatuhkan minister, besok dia dapat dilemparkan ke jalan raya, dibikin werkloos, tidak dapat makan suatu apa”. Jika seperti yang dikatakan Jean Jaures dan Bung Karno ini masih terjadi, itu tandanya masyarakat masih berada dalam susunan kapitalis, betapa pun demokratisnya, dan belum berada dalam susunan sosialis! Boleh dikata Pancasila sebagai falsafah hidup dari Bangsa Indonesia sudah menetapkan bahwa “Revolusi Indonesia" harus mendirikan kekuasaan gotong royong, kekuasaan demokratis yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan, yang menjamin terkonsentrasinya seluruh kekuatan nasional, seluruh kekuatan rakyat”. Kekuasaan gotong-royong yang menjamin terkonsentrasikannya seluruh kekuatan nasional, seluruh kekuatan rakyat. Argumentasi bagi garis manifestasi politik ini bahkan sudah diberikan Bung Karno Enampuluh emapat tahun yang lalu dalam pidato “Lahirnja Pantja Sila”, yang antara lain berbunyi: “Jikalau saya peras yang lima (Pancasila) menjadi tiga, dan tiga menjadi satu, maka dapatlah saya satu perkataan Indonesia yang tulen, yaitu perkataan 'gotong royong'. Negara Indonesia yang kita dirikan haruslah negara gotong royong! Alangkah hebatnya! Negara Gotong Royong!” Demikianlah Bung Karno merumuskan cita-citanya.
Krisis ekonomi global yang melanda banyak negara saat ini, kemiskinan, angka pengangguran yang semakin membengkak, semuanya akan teratasi jikalau kita bisa saling bahu membahu, bergotong royong. "Yes we can!" sebagaimana jargon Barack Obama. Yang kita butuhkan saat ini adalah sosok negarawan yang mampu membawa rakyat masuk kedalam gerbangnya kemerdekaan. Negarawan yang mampu menjabarkan prinsip gotong royong sebagaimana cita-cita Bung Karno. Bukan seorang jagoan politik yang berbusa-busa saat membutuhkan banyak suara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar